Laboratorium adalah salah satu fasilitas penting untuk meneliti dan mendiagnosa penyakit, termasuk penyakit yang diakibatkan oleh mikroorganisme yang dapat mewabah dan menular. Laboratorium tersebut perlu memenuhi standar kemanan yang memadai sehingga tidak menimbulkan bahaya kesehatan baik bagi para peneliti dan juga lingkungannya. Menurut panduan yang tertuang dalam aturan organisasi kesehatan dunia (WHO, 2004) tingkat keamanan laboratorium biologi atau biosafety level (BSL) dibagi menjadi 4. BSL tersebut mulai dari BSL 1 untuk laboratorium dengan tingkat kemanan terendah sampai BSL 4 untuk laboratorium dengan tingkat kemanan tertinggi.
Indonesia baru memiliki laboratorium dengan tingkat keamanan tertinggi yaitu BSL 3. Ada beberapa lembaga di Indonesia yang memiliki laboratorium dengan tingkat keamanan tersebut, antara lain Balitbangkes, Institute of Human Virology and Cancer Biology (IHVCB) Universitas Indonesia (UI), Institut Penyakit Tropis Universitas Airlangga, Surabaya, dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Apa yang membedakan laboratorium BSL 1, 2, 3, dan 4? Prinsip yang mendasari penentuan tingkat keamanan laboratorium tersebut adalah sistem di laboratorium yang menjamin keamanan dari bahaya infeksi, aktivitas, dan sifat mikroorganisme yang dapat dikerjakan di laboratorium.
BSL 1, dari segi peralatan, BSL 1 minimal terdapat alat yang dibutuhkan di laboratorium. Mikroorganisme yang dikerjakan di laboratorium BSL 1 tidak berbahaya atau tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi manusia dan lingkungan sekitar. Seandainya termakan atau tertelan misalnya mengakibatkan mulas seperti E. coli. Selanjutnya permukaan lantai, meja, pintu, dinding, harus mudah dibersihkan, misalnya apabila ada larutan atau bahan yang tumpah tidak sulit dibersihkan. Jendela laboratorium ditutup dan tersedia tempat mencuci tangan. Alat pelindung yang digunakan di laboratorium BSL1 tidak rumit dan ketat, dengan baju laboratorium biasa, peneliti sudah bisa bekerja.
BSL 2, di laboratorium BSL 2 terdapat fasilitas dan alat yang ada di BSL 1 ditambah dengan alat kerja kabinet keselamatan (biosafety cabinet). Aktivitas yang dapat dikerjakan di laboratorium ini misalnua pekerjaan yang bersifat diagnostik atau ekstraksi bahan berbahaya. Mikroorganisme yang dapat dikerjakan di laboratorium BSL 2 contohnya Bacillus antrachis penyebab penyakit antraks. Di laboratorium ini tidak boleh ada aktivitas kultur atau pembiakan dan penyimpanan mikroorganisme berbahaya. Alat tambahan yang ada di laboratorium BSL 2 yaitu terdapat alat untuk mensterilkan peralatan, perlengkapan, dan sampah dari dalam laboratorium, misalnya autoclave. Peneliti yang bekerja di laboratorium BSL 2 harus mengenakan alat pelindung lebih banyak dibandingkan laboratorium BSL 1, contohnya baju laboratorium, kaca mata (google glass), dan sarung tangan nitril yang pori-porinya lebih kecil dibandingkan sarung tangan biasa dari lateks.
BSL 3, laboratorium BSL 3 memiliki fasilitas laboratorium BSL 2 ditambah fasilitas untuk penyimpanan atau pembiakan mikroorganisme berbahaya, misalnya inkubator. BSL 3 menangani agen infeksius yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan serta dapat menular lewat udara. Mikroorganisme yang dapat dikerjakan di laboratorium BSL 3 contohnya bakteri tuberkulosis dan virus flu burung. Orang yang masuk ke BSL 3 harus mendapatkan pelatihan khusus. Alat kelengkapan yang digunakan lebih rumit dan ketat, misalnya baju khusus yang menutupi seluruh badan (baju montir), alat pernapasan dengan penyaring udara yang dihubungkan dengan baju, dua lapis sarung tangan nitril, dan pelindung kaki. Udara yang ada di dalam BSL 3 juga tidak sembarangan, aliran udara diatur pada tekanan -60 pascal. Pengaturan udara pada ruangan hanya mengalir ke satu arah, yaitu ke dalam laboratorium, jadi kontaminasi mikroorganisme tersedot ke arah dalam atau hal ini untuk mamastikan udara di luar laboratorium tidak terkontaminasi.
Selain itu sirkulasi udara juga disaring oleh lapisan High Efficiency Particulate Air (HEPA) yang mampu menyaring partikel berukuran di bawah 0,3 mikron dengan kinerja minimal 99,9997 persen. Kemanan juga ditambah dengan adanya teknologi misalnya satu pintu tidak mungkin terbuka sebelum pintu sebelumya ditutup, hal ini untuk memperketat terjadinya kontaminasi mikroorganisme. Labih jauh lagi, terdapat juga laboratorium BSL 3 yang dilengkapi pengamanan sistem komputerisasi. Misalnya apabila terdapat suatu gangguan atau alat yang tidak berfungsi di laboratorium, sistem akan melaporkan kepada penanggungjawab laboratorium misalnya melalui pemberitahuan berupa pesan singkat ke telepon genggam, sehingga gangguan tersebut dapat cepat teratasi.
BSL 4, laboratorium BSL 4 merupakan laboratorium dengan sistem keamanan tertinggi dan digunakan untuk meneliti mikroorganisme paling berbahaya dan beresiko tinggi bagi individu dan komunitas yang ada di sekitar. Contoh mikroorgnanisme yang diteliti di laboratorium BSL 4 yaitu virus ebola.
Memilih kontraktor jasa renovasi laboratorium sebagai penyedia jasa pembangunan laboratorium dan jasa instalasi laboratorium merupakan hal yang kritikal. Tidak semua kontraktor memahami detail mengenai regulasi laboratorium dan material yang diperlukan dalam mendesain laboratorium. Terlebih lagi Laboratorium BSL menjadi kebutuhan terbesar klinik saat pandemi covid melanda. Bagi Anda yang sedang membutuhkan jasa instalasi maupun renovasi laboratorium dapat menghubungi Kami :
Jasa Instalasi dan Renovasi Laboratorium
Bogor Asri AA9 No.1 Cibinong Bogor
HP : + (62) 812 8468 782
Bisnis 11 Maret 2025
Monitoring Media Sosial yang Bertanggung Jawab di Era Digital
Di era digital saat ini, media sosial memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah platform di mana individu dan organisasi dapat
Pendidikan 9 Maret 2025
Tips Sukses Menghadapi Tes Bahasa Inggris BUMN untuk Rekrutmen
Menghadapi tes bahasa Inggris BUMN tentu menjadi tantangan bagi banyak pelamar kerja. Bahasa Inggris menjadi salah satu syarat penting dalam proses rekrutmen
Pendidikan 20 Apr 2025
Tips Lolos Seleksi POLRI: Pentingnya Pola Hidup Sehat Sejak Dini
Tips lolos seleksi POLRI merupakan langkah awal bagi banyak calon anggota kepolisian yang bercita-cita membela negara. Proses seleksi yang ketat dan kompetitif
Pendidikan 28 Apr 2025
Fokus Maksimal dan Latihan Intensif, Cara Ampuh Sukses Tryout BUMN
Menghadapi ujian tryout BUMN tentu bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi, persaingan yang ketat dan soal-soal yang kompleks mengharuskan calon peserta untuk
Pendidikan 25 Apr 2025
Bimbel TOEFL Online: Fleksibel dan Efektif dengan Contoh Soal dan Pembahasan
Dalam era digital saat ini, persiapan untuk ujian TOEFL (Test of English as a Foreign Language) bisa dilakukan dengan lebih fleksibel melalui bimbingan belajar
Pendidikan 16 Apr 2025
Kapan Jadwal Beasiswa CPNS Dibuka? Simak Info Resmi dan Lengkapnya di Sini!
Beasiswa CPNS atau beasiswa untuk Calon Pegawai Negeri Sipil telah menjadi salah satu program yang sangat dinanti-nanti oleh banyak calon pendaftar. Program